Iklan

Admin
Kamis, 19 Oktober 2023, 09.52 WIB
Last Updated 2024-04-03T03:54:11Z
News

Cerita Warga di Sumenep Hadapi Kekeringan Ekstrem: Jalan 3 Kilometer demi Air Bersih

Read More
Advertisement

Cerita Warga di Sumenep Hadapi Kekeringan Ekstrem: Jalan 3 Kilometer demi Air Bersih



Blogsia - News: Sejumlah desa di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengalami kekeringan ekstrem. Salah satunya Desa Saur Saebus yang berada di Pulau Saebus, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep.

Warga di pulau ini terpaksa harus berjalan kaki sekitar 3 kilometer. Sebab, saat ini hanya dua sumur sumber air bersih untuk menunjang kebutuhan warga.

"Banyak sumur sudah kering, saat ini hanya tersisa dua sumur yang masih bisa digunakan oleh warga, tapi jarak menuju sumur tersebut sekitar tiga kilometer," kata Syafik warga desa Saur kepada pihak media yang menanyainya, Senin (16/10/2023).

Syafik mengaku, kekeringan yang melanda Desa Saur Saebus, Pulau Saebus, Kecamatan Sapeken, sudah terjadi sejak akhir bulan Juli 2023 lalu.

Sejak saat itu, satu per satu sumur yang biasa digunakan warga untuk kebutuhan air bersih mulai mengering.

Sementara ini, ia bersama warga desa lain hanya memanfaatkan dua sumur tersisa untuk kebutuhan air bersih. Satu sumur berada di tengah hutan berjarak 1 kilometer dari permukiman yang digunakan untuk kebutuhan mandi dan mencuci.

Sedangkan untuk sumur yang digunakan untuk memasak dan minum, berjarak sekitar 3 kilometer dari permukiman warga. Sumur tersebut berada di pantai ujung barat Pulau Saebus.

"Jadi hampir setiap hari kita mengambil air menggunakan jeriken ke dua sumur itu. Kalau sudah penuh kita angkut dengan gerobak. Bantuan (distribusi) air bersih dari pemerintah kan hanya bisa membantu beberapa hari saja," tuturnya.

Terpisah, Sekretaris BPBD Sumenep Abdul Kadir mengaku kekeringan di Kabupaten Sumenep saat ini kian meluas dari 51 Desa menjadi 59 desa atau ada tambahan delapan Desa.

Sebanyak 59 desa rawan kekeringan itu, lanjutnya, tersebar di 19 kecamatan yakni di 10 kecamatan daratan dan sembilan kecamatan di kepulauan.

"Makanya kita sudah mengajukan tambahan pendistribusian air bersih sebanyak 120 tangki lagi, karena ada tambahan jumlah daerah kekeringan di Sumenep termasuk di Sumenep kepulauan seperti Pulau Saebus," kata dia.

"Ya intinya kita berupaya agar kekeringan ini bisa kita tanggulangi dengan baik, sebelumnya kita sudah mengalokasikan pendistribusian air bersih sekitar 300 tangki berkapasitas enam ribu liter air, dengan asumsi jumlah daerah kekeringan sebanyak 51 desa. Makanya ini kita akan tambah," pungkasnya. (Sh)