BLOGSIA.EU.ORG - Belakangan ini saya cukup memperhatikan peluncuran smartphone kelas menengah, dan seri iQOO Z10 yang baru benar-benar menarik perhatian saya berkat spesifikasi baterainya yang mengesankan. Izinkan saya membagikan pendapat saya tentang para penantang baru ini.
iQOO Z10
iQOO Z10 memiliki sesuatu yang jarang saya temui di smartphone masa kini. Smartphone ini dibekali dengan, baterai berkapasitas besar 7.300mAh yang seharusnya mampu bertahan selama beberapa hari penggunaan.
Yang lebih mengesankan lagi, charger bawaan dari smartphone ini memiliki kecepatan sebesar 90 Watt, yang menjadi solusi atas kekhawatiran umum tentang lamanya waktu pengisian pada baterai besar.
Untuk keunggulan dari segi layarnya, bukan hanya ukuran panel AMOLED 6,77 inci dengan refresh rate 120Hz (yang kini sudah cukup umum). tetapi iQOO Z10 diklaim kecerahan puncaknya mencapai 5.000 nits. Jika angka ini akurat, maka ini sangat terang sehingga Anda tidak akan kesulitan melihat layar ini di bawah sinar matahari.
Prosesor Snapdragon 7s Gen 3 seharusnya mampu menangani tugas sehari-hari dengan lancar, meski saya penasaran bagaimana performanya saat digunakan untuk bermain game berat. Dengan RAM hingga 12GB, multitasking pun harusnya terasa mulus.
Bagian kamera terasa seperti campur aduk. Sensor utama 50 MP Sony IMX882 dengan OIS terdengar menjanjikan, tetapi sensor kedalaman 2MP kedua kemungkinan hanya ditambahkan untuk meningkatkan jumlah kamera.
Banyak produsen yang menggunakan pendekatan ini, ketimbang menyertakan lensa ultra wide atau telefoto yang benar-benar berguna. untuk harganya, smartphone yang satu ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp4 jutaan untuk konfigurasi terendah 8/128GB.
IQOO Z10x
Untuk iQOO Z10x, jelas bahwa ini merupakan versi yang lebih terjangkau dengan sejumlah kompromi yang masuk akal. Anda masih mendapatkan baterai besar 6.500mAh dengan pengisian cepat 44W, dan penggunaan layar IPS LCD serta chip MediaTek Dimensity 7300 membantu menekan harga ke kisaran 2,5 jutaan.
Dengan kombinasi baterai besar dan spesifikasi kelas menengah yang cukup layak dengan harga seperti ini tentu menarik bagi banyak pengguna yang mengutamakan daya tahan baterai ketimbang fitur-fitur tercanggih.
Jika saya harus memilih, iQOO Z10 versi standar tampaknya layak untuk investasi tambahan berkat layar AMOLED, prosesor yang lebih baik, dan baterai besar dengan pengisian daya lebih cepat. Apakah ia layak dibandingkan dengan kompetitor seperti Xiaomi atau Realme akan sangat tergantung pada harga lokal dan pengalaman software-nya.
Saya pribadi cukup penasaran soal manajemen panas pada perangkat ini — baterai besar dengan pengisian cepat bisa menghasilkan panas yang signifikan, terutama di iklim yang lebih panas. Itu adalah sesuatu yang hanya bisa diketahui melalui pengujian langsung.
Untuk Siapa Sebenarnya Smartphone Ini?
Jika daya tahan baterai adalah prioritas utama Anda, seri iQOO Z10 menawarkan salah satu spesifikasi paling mengesankan di pasaran. Terutama iQOO Z10 versi standar yang menonjol berkat kombinasi baterai besar, pengisian daya cepat, dan layar AMOLED yang terang.
Namun, sistem kameranya agak terbatas jika dibandingkan dengan para pesaing, dengan kamera sekunder yang sederhana dan opsi kamera depan yang tergolong biasa saja. Selain itu, perangkat ini tampaknya akan diluncurkan pertama kali di India, dan belum ada jadwal pasti untuk peluncuran resmi di Indonesia.
Jika ponsel ini nantinya masuk secara resmi ke pasar Indonesia, kemungkinan besar akan menarik minat pengguna yang mengutamakan daya tahan baterai dan performa yang cukup baik di kelas harga menengah.
Nilai jualnya akan sangat bergantung pada harga lokal dan bagaimana posisinya dibandingkan dengan produk dari merek yang sudah mapan seperti Xiaomi, Samsung, dan OPPO di segmen yang sama.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda tertarik membeli iQOO Z10 jika dirilis di wilayah Anda? Spesifikasi baterainya saja sudah cukup membuat ponsel ini menonjol di pasar kelas menengah yang semakin beragam.
(*)