Minggu, 06 April 2025, 08.46 WIB
Last Updated 2025-04-09T03:38:20Z
balap sampanberita sumenep hari inidprd sumenepkepulauan sapekenpantai sadulangRegionalsumenep

Festival Balap Sampan Pantai Sadulang, Anggota DPRD Sumenep: Bisa Jadi Ikon Wisata Bahari

Anggota DPRD Sumenep dari dapil 8, Syamsul Bahri, mengatakan Festival Balap Sampan Pantai Sadulang bisa jadi ikon wisata bahari kepulauan Sapeken

blogisa.eu.org - SUMENEP – Anggota DPRD Sumenep dari dapil 8, Syamsul Bahri, mengatakan Festival Balap Sampan Pantai Sadulang bisa jadi ikon wisata bahari kepulauan Sapeken.

Ia menilai kegiatan ini memiliki nilai tradisional tinggi dan potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata tahunan.

Festival Balap Sampan Pantai Sadulang ke-VI yang digelar meriah di Desa Sadulang, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Jawa Timur memang memiliki dayak tarik, baik bagi masyarakat lokal dan wisatawan yang datang dari luar.

Acara yang menjadi tradisi tahunan ini berlangsung setiap libur Lebaran Idulfitri dan diinisiasi oleh pemuda Karang Taruna Persada.

Sorotan utama dari festival ini adalah lomba balap sampan yang diikuti 23 tim dari berbagai pulau di kawasan Sadulang.

Adu cepat di atas ombak ini bukan hanya menampilkan keterampilan mengendalikan sampan tradisional, tetapi juga menyatukan semangat kebersamaan masyarakat pesisir.

“Untuk Juara 1 dimenangkan sampan Pemburu Laut dari Pagerungan Kecil, disusul Teh Mumun dari Sadulang dan Pancasona dari Sadulang Kecil di posisi ketiga,” ujar Paisal, panitia Festival Pantai Sadulang, Kamis (3/4/2025).

Antusiasme masyarakat terlihat luar biasa. Sejak pagi, Pantai Timur di Dusun Tanjung Pakka dipenuhi warga yang ingin menyaksikan perlombaan seru tersebut.

Tak hanya itu, festival ini juga menjadi ruang ekspresi anak-anak melalui lomba menggambar dan ajang promosi UMKM kuliner lokal yang memanjakan lidah para pengunjung.

“Alhamdulillah, dengan adanya festival ini kami bisa berjualan. Pendapatannya lumayan untuk tambahan keluarga,” ungkap Aminatus, pedagang kuliner khas Sadulang yang ikut membuka lapak di area festival.

Festival ini bukan semata hiburan, melainkan juga momen penting yang memupuk kebersamaan serta menggeliatkan perekonomian masyarakat pesisir.

Keunikan lomba balap sampan menjadi kekayaan budaya yang patut dipertahankan, bahkan dikembangkan sebagai potensi wisata andalan.

“Antusias masyarakat luar biasa. Meskipun hanya dua hari, dampaknya terasa nyata bagi UMKM. Ini bukan sekadar hiburan, tapi bagian dari budaya dan ekonomi masyarakat,” ujar Syamsul Bahri.

Sebagai wakil rakyat asal Desa Pagerungan, Syamsul mengapresiasi semangat pemuda Karang Taruna Persada yang mampu menyelenggarakan festival ini secara konsisten setiap tahun.

Ia berharap kegiatan tersebut mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah, termasuk dukungan infrastruktur dan promosi agar bisa menarik wisatawan dari luar daerah.

“Festival lomba balap sampan ini punya potensi besar jadi destinasi wisata tahunan. Apalagi, ini bisa jadi ikon wisata bahari yang mengangkat nama Kepulauan Sapeken,” tambahnya.

Dengan sinergi antara masyarakat, pemuda, dan dukungan dari pemerintah, Festival Pantai Sadulang tidak hanya akan terus menjadi tradisi, tetapi juga tumbuh menjadi kekuatan ekonomi baru berbasis budaya dan pariwisata di ujung timur Sumenep.

(*)
Advertisement
close