Senin, 21 April 2025, 14.59 WIB
Last Updated 2025-04-21T13:19:14Z
cara menjadi pribadi yang tangguhHealthkekuatan mentalmental yang kuat

Ingin Memiliki Mental Yang Kuat? Coba Terapkan Cara Ini

Ingin Memiliki Mental Yang Kuat? Coba Terapkan Cara Ini


BLOGSIA.EU.ORG - Tidak semua hal dalam hidup bisa kita kendalikan. Hal-hal tak terduga bisa terjadi kapan saja. Tapi satu hal yang selalu ada di bawah kendali kita adalah bagaimana kita merespons.

Di sinilah mental yang kuat berperan. Orang yang punya ketahanan mental tahu bahwa mereka tak bisa mengatur semua situasi, tapi bisa memilih sikap terbaik dalam menghadapinya. Mengendalikan reaksi adalah bukti bahwa seseorang mampu menguasai diri, bukan dikuasai keadaan. 
 
Berikut adalah beberapa strategi yang dirangkum dari buku “13 Things Mentally Strong People Don’t Do” karya Amy Morin, yang mengupas kebiasaan-kebiasaan penting yang dimiliki oleh orang-orang dengan mental yang kuat.

1. Tidak Membiarkan Keadaan Mengontrol Hidup

Orang dengan mental yang kuat tidak membiarkan situasi berat mengatur arah hidup mereka. Mereka tetap memiliki kuasa untuk memilih bagaimana merespons, bahkan ketika menghadapi tragedi atau penderitaan.

Contoh inspiratif datang dari pelari jarak jauh asal Amerika Serikat, Marla Runyan. Meski kehilangan penglihatannya sejak usia 9 tahun akibat penyakit degeneratif Stargardt disease, Marla tetap mengejar impiannya. 

Ia berhasil menyelesaikan New York Marathon dalam waktu 2 jam, meraih gelar S2, menulis buku, dan memenangkan medali dalam Paralympic Games. 

Kuncinya? Ia tidak pernah meratapi nasibnya yang buta di usia muda, justru ia memilih untuk bersyukur dan dan fokus untuk mengasah apa yang dimilikinya.

2. Tidak Terpengaruh oleh Opini Orang Lain

Penolakan bukanlah akhir dari segalanya. Orang dengan mental kuat tahu bahwa nilai diri tidak ditentukan oleh pandangan orang lain. Mereka tidak memberikan kuasa kepada orang lain untuk mengendalikan jalan hidup mereka.

Seniman legendaris Andy Warhol, misalnya, pernah ditolak oleh Museum of Modern Art di New York. Namun ia tidak menyerah, dia terus tekun di bidangnya hingga dirinya dikenal sebagai penggerak utama aliran Seni Pop pada masanya. 

Kisah lain datang dari Oprah Winfrey, yang menghadapi banyak tantangan di masa kecil, termasuk kemiskinan dan kekerasan seksual. Namun ia bangkit dan bekerja keras hingga dikenal sebagai salah satu pembawa acara tersukses di dunia.

3. Memiliki Perspektif Positif terhadap Kegagalan

Seperti kata Nelson Mandela, “Antara aku menang, atau aku belajar,” mengajarkan kita untuk melihat setiap pengalaman, baik keberhasilan maupun kegagalan, sebagai peluang untuk tumbuh. 

Dalam setiap usaha yang kita lakukan, sebenarnya tidak ada sia-sia. Jika kita berhasil, maka itu adalah buah dari kerja keras kita. 

Namun jika kita gagal, itu bukan akhir dari segalanya, melainkan kesempatan untuk memahami apa yang belum tepat dan memperbaikinya di kemudian hari. 

Kegagalan seharusnya tidak membuat kita berhenti mencoba, melainkan menjadi ruang belajar untuk memperkuat mental dan menambah wawasan untuk mencapai tujuan dengan cara yang lebih baik.

4. Tidak Percaya pada Perubahan Instan

Kesuksesan sejati membutuhkan waktu. Tidak ada perubahan besar yang terjadi dalam semalam. Seperti kupu-kupu yang melalui fase dari ulat menjadi kepompong, manusia pun harus bersabar melalui proses panjang sebelum mencapai hasil.

Sayangnya, banyak orang menyerah karena ekspektasi yang tidak realistis. Sebuah studi menunjukkan bahwa 25% orang meninggalkan resolusi tahun barunya dalam waktu kurang dari 3 bulan. Alasannya? Karena mereka merasa tidak ada kemajuan yang signifikan.

seperti kata pepatah yang dirumorkan pernah diucapkan Bill Gates, “Kebanyakan orang melebih-lebihkan apa yang bisa mereka lakukan dalam satu tahun, tapi meremehkan apa yang mereka bisa capai dalam 10 tahun”.

Tips untuk Tetap Konsisten:

1. Terima bahwa perubahan itu sulit. Apalagi jika kamu berusaha menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok atau konsumsi makanan manis.

2. Jangan terpaku pada hasil akhirnya. Lebih baik jika kamu lebih fokus pada proses untuk jadi konsisten. hal sepele seperti ini dinilai bisa membuat motivasi seseorang bertahan lebih lama.

3. Jangan berharap semuanya berubah sekaligus. Satu pencapaian tidak otomatis memperbaiki semua aspek kehidupan. Hidup adalah maraton, bukan sprint.

Mental yang kuat bukanlah bakat bawaan, melainkan keterampilan yang bisa dipelajari dan dilatih. Dengan melatih rasa syukur, menolak mengasihani diri, tidak terpengaruh penolakan, dan sabar menghadapi proses, siapa pun bisa membangun mentalitas yang tangguh.

(*)

Advertisement
close